Talent/Pengisi Acara


Saat pembuat program mendapatkan tema yang sesuai dan sudah menentukan target audience, langkah selanjutnya adalah menemukan talent/orang yang akan mengisi acara tersebut dengan tepat. Talent adalah orang yang akan menjadi ‘jantung’ dari program acara yang akan disajikan pada pemirsa TV. Dialah yang akan memberikan ‘roh’ atau ‘vibe’ sehingga program itu menjadi lebih menarik, unik dan layak untuk ditonton pemirsa.

Pemilihan ‘siapa’ yang tepat untuk menjadi talent biasanya harus melalui casting. Namun, ada kalanya sebuah program acara memang di rancang untuk talent yang sudah ditentukan, atau yang memang sudah sejak awal dijadikan bahan pertimbangan. Contohnya, program acara New Family 100 Celebrity yang dipandu oleh Tukul Arwana di Indosiar setiap jam 18:00. Tukul Arwana sengaja dipilih karena kepiawaiannya mencairkan suasana dan membuat para peserta quiz merasa nyaman, sehingga akan menghasilkan sebuah program yang dapat menghibur, sekaligus memberikan edukasi.

Apabila dicermati lagi, pemilihan Tukul di acara itu tepat karena program tersebut bertujuan untuk lebih mengedepankan sisi ‘humanis’ dari para selebritis yang menjadi peserta quiz. Mereka tidak diharapkan mengetahui semua jawaban secara benar atau terlihat cerdas sepanjang waktu, tetapi mereka diharapkan menikmati permainan

sealami mungkin. Dalam hal ini, Tukul (bisa dikatakan) sukses dan mampu membuat para peserta quiz nyaman dan tidak merasa tertekan. Tukul sejak awal tidak mencitrakan dirinya ‘cerdas’ atau ‘serius’. Tukul lebih tertarik untuk ‘bermain’ dan ‘bercanda’ dengan para peserta atau audience di studio. Dengan demikian, ekspektasi penonton terhadap program acara New Family 100 Celebrity adalah hiburan yang (bonus-nya) berisi konten yang edukatif.

Suasana yang friendly dan tidak tegang itulah yang akhirnya menjadi ‘roh’ dari program acara New Family 100 Celebrity. Apabila Tukul pada akhirnya diganti oleh talent atau host yang lain, maka sudah dapat dipastikan acara itu akan menjadi berbeda. Hasil dari perbedaan itu tentunya dapat menjadi baik atau sebaliknya buruk. Seperti pada kasus Who Wants To Be A Millionaire yang dulu sukses dipandu oleh Tantowi Yahya. Tantowi mampu membuat program itu memiliki rating tinggi dan audience yang setia. Namun program tersebut akhirnya harus berakhir tidak berapa lama setelah hostnya diganti dengan Dian Sastrowardoyo. Oleh sebab itu, pemilihan talent sangatlah penting karena pada akhirnya, host lah penentu nasib sebuah program acara. Wajah ganteng atau cantik tidaklah cukup untuk membuat seseorang menjadi host. Kelebihan dan keunikan seorang calon host harus menjadi prioritas sebagai bahan pertimbangan.

Dinamika

Mahasiswa terbagi dalam kelompok-kelompok kecil (Tugas Kelas) untuk mendiskusikan ide sebuah program TV dengan memberikan latar belakang yang jelas dengan data yang lengkap, sehingga ide tersebut dapat memenuhi unsur memberikan informasi, edukasi serta menghibur


Leave a Reply