Program Jurnalistik dan Artistik


Pada dasarnya, program televisi terbagi dalam dua jenis, yaitu program jurnalistik dan artistik. Selanjutnya, program Jurnalistik terbagi menjadi 2, yaitu program Hard News dan Soft News, sedangkan Program Artistik juga terbagi menjadi 2, yaitu program Drama dan Non Drama. Dalam beberapa referensi buku, ada yang membagi program TV langsung dalam tiga jenis, yaitu Program News (Jurnalistik), Program Drama dan Non Drama (Artistik).

Untuk lebih memahami tentang kedua program TV tersebut, bisa dilihat dari karakter masing-masing program tersebut.

ARTISTIK (DRAMA & NON DRAMA)

  • Sumber : ide/ gagasan
  • Keindahan
  • Isi pesan bisa fiksi, non fiksi atau faktual
  • Tidak terikat waktu
  • Sasaran kepuasan khalayak
  • Memenuhi rasa kagum
  • Improvisasi tak terbatas
  • Isi pesan terikat pada kode moral
  • Penggunaan bahasa bebas
  • Daya khayal kuat
  • Isi pesan tentang realitas sosial

 JURNALISTIK(HARD NEWS & SOFT NEWS)

  • Sumber : Permasalahan
  • Aktual
  • Realitas
  • Isi pesan harus faktual
  • Penyajian terikat waktu
  • Sasaran kepercayaan & kepuasan khalayak
  • Memenuhi rasa ingin tahu khalayak
  • Improvisasi terbatas
  • Isi pesan terikat pada kode etik jurnalistik
  • Menggunakan bahasa jurnalistik
  • Refleksi penyajian kuat
  • Isi pesan menyerap realitas faktual

Perbedaan karakter kedua program tersebut akhirnya membuat proses produksi menjadi berbeda. Dalam matakuliah produksi Program TV ini, akan dibahas tentang proses produksi program artistik.

Program drama (fiksi) merupakan rekayasa dan dikreasi (ulang) dari kejadian yang dialami sehari-hari. Tergantung dari sudut pandang cerita tersebut diambil, maka sebuah karya dapat tercipta melalui proses imajinasi yang kreatif. Sebagai contoh, berbagai karya drama percintaan (love story), tragedi, horor, komedi, legenda, dan aksi (action) dapat dinikmati di layar televisi. Namun, patut dicermati bahwa klasifikasi ragam program drama tidaklah baku atau kaku. Artinya, sebuah karya dapat saja menggabungkan beberapa unsur di dalamnya seperti drama komedi misteri atau drama percintaan berbaur aksi.

Berbeda dari program Drama yang merupakan ‘rekayasa’ atau ‘kreasi ulang’ dari kejadian sehari-hari yang dikemas dalam bentuk imajinatif (fiksi), maka program Non Drama adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta secara faktual. Hal itu berarti bahwa walaupun ia memiliki unsur yang kreatif dan menghibur, namun program Non Drama memiliki runtutan pertunjukan yang jauh dari ‘khayalan’. Contoh bentuk acara dari program tersebut adalah Talk Show, Konser Musik, dan Variety Show. Menurut Naratama dalam buku berjudul “Menjadi Sutradara” terdapat tujuh sub kategori pada bidang Non Drama, yaitu: talk show, magazine show, game show, quiz, concert music, repackaging video, dan variety show (2000). Satu dengan yang lainnya bisa saling mengisi dan melengkapi sehingga acara yang seyogyanya serius, berubah menjadi santai dan menghibur karena dikemas sedemikian rupa. Sebagai contoh pada acara talk show yang penuh dengan perdebatan yang serius dapat dipadukan dengan acara game show ataupun video klip yang dapat meredakan ketegangan sehingga tidak menjemukan penonton yang menyaksikan. Dengan begitu, tidaklah heran apabila jenis format acara Non Drama adalah yang paling banyak dan mendominasi televisi saat ini, karena setiap sub kategori mempunyai sifat yang sangat flexible (Mabruri, 2002:19).

 


Leave a Reply