Kebutuhan Dasar Produksi


Menurut Fred Wibowo dalam bukunya Produksi Program TV, membagi kebutuhan dasar produksi program TV kedalam 3 tahapan, yaitu materi produksi, sarana produksi dan biaya produksi.

Pertama-tama, dalam proses merencanakan sebuah produksi program televisi dibutuhkan struktur organisasi yang akan menunjang segala unit dan kegiatan di dalamnya. Seorang producer adalah yang paling bertanggung jawab atas produksi program. Tanggungjawab seorang producer mencakup antara lain: menyiapkan materi produksi, menyiapkan sarana produksi (equipments), membuat biaya produksi (financial), mengatur pelaksanaan produksi sesuai dengan tahapan pelaksanaan produksi.

a. Materi Produksi
Pada saat menyiapkan materi produksi, seorang

producer akan mengangkat cerita yang menarik seperti kejadian yang sedang menjadi isu utama, kisah seseorang yang meng inspirasi, dan lain sebagainya. Producer harus mampu melihat dan menangkap ide dari sekitarnya yang dapat dijadikan materi produksi yang baik dan bermutu. Kepekaan kreatif seorang produser akan menjadikan hal-hal ‘unik’ di sekitarnya menjadi suatu program musik, program dokumenter, sinetron, atau program lainnya. Kepekaan kreatif berdasarkan atas pengalaman, pendidikan, dan sikap kritis seorang producer.

Dengan kata lain, gagasan atau ide yang telah didapat akhirnya akan diubah menjadi sebuah tema program acara TV dalam wujud treatment. Menurut Wibowo (2007:25)

Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Oleh karena itu, treatment untuk setiap format program selalu berbeda. Sebagai panduan dalam mem produksi sebuah program TV, maka berikut ini adalah langkah-langkah produksi program TV :

  1. Penjelasan Ide
  2. Melakukan Brainstorming
  3. Menyusun ide ke dalam sebuah treatment, dengan

    poin penjelasan

    1. Latar belakang mengapa program tersebut dibuat
    2. Tema
    3. Judul
    4. Format program
    5. Segmen penonton
    6. Rundown Program
    7. Penentuan detil konten

(sudut pandang pembahasan) yang akan dibahas per segmen

  1. Penentuan karakter host sebagai pemandu program acara
  2. Penentuan narasumber sesuai dengan tema per segmen
  1. Menjelaskan tentang peralatan yang diperlukan
  2. Pemilihan Talent / Casting
  3. Blocking & Rehearsal
  4. Proses pengambilan gambar
  1. Offline Editing
  2. Online Editing
  3. Delivered

Langkah-langkah produksi tersebut akan dibahas satu persatu dalam Bab-bab selanjutnya.

b. Sarana Produksi
Producer harus mampu menyusun sebuah daftar

lengkap dari sarana (atau equipments) yang dapat menunjang terwujudnya ide menjadi konkret. Terdapat tiga unit pokok peralatan yang dibutuhkan sebagai alat produksi, yaitu:

 Unit peralatan perekam gambar

 Unit peralatan perekam suara

 Unit peralatan pencahayaan

Selebihnya, dikategorikan sebagai alat penunjang produksi seperti alat transportasi dan unit studio.

Bergantung pada program yang akan diproduksi, seorang producer (dan sutradara) harus mempertimbangkan penggunaan peralatan dan jumlahnya. Sebagai contoh, pada produksi music live show diperlukan jumlah peralatan yang lebih banyak daripada produksi Electronic News Gathering (ENG) atau liputan berita yang biasanya hanya menggunakan satu kamera, satu microphone, dan satu lampu (itupun jika dibutuhkan). Di lain pihak, seringkali seorang producer (dan sutradara) tergoda untuk mengejar dan menggunakan peralatan terkini di saat biaya tidak mencukupi. Oleh sebab itu, diperlukan sikap yang dewasa dan realistis dalam mengambil keputusan apakah harus membeli atau menyewa peralatan.

Daftar peralatan yang diperlukan

JENIS PERALATAN

JUMLAH

NAMA

TIPE

BRAND

Kamera

DSR PD 177 HD X1

Sony

VTR

Sony

Mikrofon

Handheld

Shure

Lampu

HMI

Ari 576

Perlengkapan

Tripod kamera

Velbon

Secara detil, di dalam biaya produksi terdapat Fixed Cost, Variable Cost dan Unexpected Costs. Fixed costs terdiri dari pembiayaan untuk sewa peralatan, pembayaran talent, sewa lokasi dan pembelian material shooting. Pada variable costs terdapat pembiayaan untuk transportasi, akomodasi dan konsumsi. Sedangkan pada unexpected costs atau biaya tak terduga idealnya dianggarkan sebesar 10%-20% dari total produksi mengingat kondisi di lapangan yang kadang tidak dapat diprediksi.

Pada biaya produksi, seorang producer akan memikirkan dua hal yang akan menjadi landasannya, yaitu: 1). Financial oriented dan 2). Quality oriented. Pada saat alasan nomor 1 menjadi dasar dari perencanaan biaya, maka sang producer harus mampu mengatur keuangan yang sudah dibatasi jumlahnya. Dengan demikian, tuntutan kebutuhan produksi haruslah dipilih dan pilah dengan sebaik-baiknya. Sebagai contoh, apabila keuangan terbatas maka tidak diperlukan lokasi shooting yang terlalu jauh, atau penggunaan artis kelas satu yang bayarannya mahal. Namun, apabila alasan nomor 2 menjadi dasar dari perencanaan biaya sang producer, maka kualitaslah yang menjadi pertimbangannya karena keuangan yang ‘tidak terbatas’. Menurut Wibowo (2007:29) “Produksi dengan orientasi budget semacam ini biasa disebut produksi prestige.”

c. Biaya produksi suatu program
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam

memperhitungkan biaya produksi suatu program.

a) Peralatan Shooting

  •   Kamera
  •   Memori
  •   Sound
  •   Lampu
  •   Perlengkapan

    b) Sewa Lokasi

  •   Lokasi 1
  •   Lokasi 2
  •   Lokasi 3
  •   Dst c) Artistik
  •   Properti
  •   Wardrobe
  •   Backdrop
  •   Make Up

    d) Kru Produksi

  •   Sutradara
  •   Ass Sutradara
  •   Kamerawan
  •   Penata Cahaya
  •   Penata Suara
  •   dst

e) Talent

  •   Talent 1
  •   Talent 2
  •   Talent 3
  •   dst

f) EditingdanMotionGraphic

  •   Editor
  •   Ass Editor
  •   Animator
  •   dst

g) Akomodasi & Transportasi

  •   Hotel
  •   Mobil
  •   Makan
  •   Snack
  •   Dst

 


Leave a Reply